Selasa, 08 Januari 2013

ilmuwan masuk islam karena kebenaran al quran

Berikut 5 Ilmuwan Yang Menjadi
Muslim Setelah Melakukan Riset
Ilmiah :
1. Maurice Bucaille, masuk Islam
karena jasad Fir'aun
Prof Dr Maurice Bucaille adalah
adalah ahli bedah kenamaan
Prancis dan pernah mengepalai
klinik bedah di Universitas Paris.
Ia dilahirkan di Pont-L’Eveque,
Prancis, pada 19 Juli 1920. Kisah
di balik keputusannya masuk
Islam diawali pada tahun 1975.
Pada saat itu, pemerintah Prancis
menawari bantuan kepada
pemerintah Mesir untuk meneliti,
mempelajari, dan menganalisis
mumi Firaun. Bucaille lah yang
menjadi pemimpin ahli bedah
sekaligus penanggung jawab
utama dalam penelitian.
Ternyata, hasil akhir yang ia
peroleh sangat mengejutkan. Sisa-
sisa garam yang melekat pada
tubuh sang mumi adalah bukti
terbesar bahwa dia telah mati
karena tenggelam. Jasadnya
segera dikeluarkan dari laut dan
kemudian dibalsem untuk segera
dijadikan mumi agar awet.
Namun penemuan yang dilakukan
Bucaille menyisakan pertanyaan:
Bagaimana jasad tersebut bisa
terjaga dan lebih baik dari jasad-
jasad yang lain (tengkorak bala
tentara Firaun), padahal telah
dikeluarkan dari laut?
Bucaille lantas menyiapkan
laporan akhir tentang sesuatu
yang diyakininya sebagai
penemuan baru, yaitu tentang
penyelamatan mayat Firaun dari
laut dan pengawetannya. Laporan
akhirnya ini dia terbitkan dengan
judul 'Mumi Firaun; Sebuah
Penelitian Medis Modern', dengan
judul aslinya, 'Les Momies des
Pharaons et la Midecine'.
Saat menyiapkan laporan akhir,
salah seorang rekannya
membisikkan sesuatu di telinga
Bucaille seraya berkata: "Jangan
tergesa-gesa karena
sesungguhnya kaum Muslimin
telah berbicara tentang
tenggelamnya mumi ini".
Dia mulai berpikir dan bertanya-
tanya. Bagaimana mungkin hal itu
bisa terjadi? Bahkan, mumi
tersebut baru ditemukan sekitar
tahun 1898 M, sementara Alquran
telah ada ribuan tahun
sebelumnya.
Setelah perbaikan terhadap mayat
Firaun dan pemumiannya, Prancis
mengembalikan mumi tersebut ke
Mesir. Namun, ia masih bertanya-
tanya tentang kabar bahwa kaum
Muslimin telah saling
menceritakan tentang
penyelamatan mayat tersebut.
Dari sini kemudian terjadilah
perbincangan untuk pertama
kalinya dengan peneliti dan
ilmuwan Muslim. Ia bertanya
tentang kehidupan Musa as,
perbuatan yang dilakukan Firaun,
dan pengejarannya terhadap
Musa hingga dia tenggelam dan
bagaimana jasad Firaun
diselamatkan dari laut.
Maka, berdirilah salah satu di
antara ilmuwan Muslim tersebut
seraya membuka Alquran dan
membacakan untuk Bucaille
firman Allah SWT yang artinya:
"Maka pada hari ini Kami
selamatkan badanmu supaya
kamu dapat menjadi pelajaran
bagi orang-orang yang datang
sesudahmu dan sesungguhnya
kebanyakan dari manusia lengah
dari tanda-tanda kekuasaan
Kami." (QS Yunus: 92).
Ayat ini sangat menyentuh hati
Bucaille. Ia mengatakan bahwa
ayat Alquran tersebut masuk akal
dan mendorong sains untuk
maju. Hatinya bergetar, dan
getaran itu membuatnya berdiri
di hadapan orang-orang yang
hadir seraya menyeru dengan
lantang: "Sungguh aku masuk
Islam dan aku beriman dengan
Alquran ini".
2. Jacques Yves Costeau, di
lautan terdalam menemukan
Islam
Mr Jacques Yves Costeau adalah
seorang ahli Oceanografer dan
ahli selam terkemuka dari
Perancis yang lahir pada 11 Juni
1910. Sepanjang hidupnya ia
menghabiskan waktu dengan
menyelam ke berbagai dasar
samudera di seantero dunia dan
membuat film dokumenter
tentang keindahan alam dasar
laut untuk ditonton oleh seluruh
dunia melalui stasiun tv Discovery
Channel.
Pada suatu hari ketika sedang
melakukan eksplorasi di bawah
laut, tiba-tiba Costeau menemui
beberapa kumpulan mata air
tawar-segar yang sangat sedap
rasanya karena tidak bercampur
atau tidak melebur dengan air
laut yang asin di sekelilingnya.
Sehingga seolah-olah ada dinding
atau membran yang membatasi
keduanya.
Fenomena ganjil itu
mendorongnya untuk mencari
tahu penyebab terpisahnya air
tawar dari air asin di tengah-
tengah lautan.
Sampai pada suatu hari ia
bertemu dengan seorang
profesor muslim dan
menceritakan fenomena ganjil itu
kepadanya. Profesor tersebut lalu
teringat ayat Alquran tentang
bertemunya dua lautan (surat Ar-
Rahman ayat 19-20) yang sering
diidentikkan dengan Terusan
Suez.
Ayat itu berbunyi: "Dia
membiarkan dua lautan mengalir
yang keduanya kemudian
bertemu, antara keduanya ada
batas yang tidak dilampaui
masing-masing".
Kemudian dibacakan surat Al-
Furqan ayat 53 : "Dan Dialah yang
membiarkan dua laut mengalir
(berdampingan); yang ini tawar
lagi segar dan yang lain masin lagi
pahit; dan Dia jadikan antara
keduanya dinding dan batas yang
menghalangi."
Terpesonalah Mr Costeau
mendengar ayat-ayat Alquran itu,
melebihi kekagumannya melihat
keajaiban pemandangan yang
pernah dilihatnya di lautan yang
dalam. Costeau pun berkata
bahwa Alquran memang
sesungguhnya kitab suci yang
berisi firman Allah, yang seluruh
kandungannya mutlak benar. Tak
lama, Mr Costeau memeluk Islam.
3. Demitri Bolykov, meyakini
matahari akan terbit dari Barat
Sebagai seorang ahli fisika asal
Ukraina, Demitri Bolykov
mengatakan bahwa pintu masuk
ke Islam baginya adalah fisika.
Demitri tergabung dalam sebuah
penelitian ilmiah yang dipimpin
oleh Prof Nicolai Kosinikov, yang
juga merupakan pakar fisika.
Teori yang dikemukan oleh Prof
Kosinov merupakan teori yang
paling baru dan paling berani
dalam menafsirkan fenomena
perputaran bumi pada porosnya.
Kelompok peneliti ini merancang
sebuah sampel berupa bola yang
diisi penuh dengan papan tipis
dari logam yang dilelehkan,
ditempatkan pada badan
bermagnit yang terbentuk dari
elektroda yang saling berlawanan
arus.
Ketika arus listrik berjalan pada
dua elektroda tersebut maka
menimbulkan gaya magnet dan
bola yang dipenuhi papan tipis
dari logam tersebut mulai
berputar pada porosnya
fenomena ini dinamakan "Gerak
Integral Elektro Magno-Dinamika".
Gerak ini pada substansinya
menjadi aktivitas perputaran
bumi pada porosnya.
Pada tingkat realita di alam ini,
daya matahari merupakan
"kekuatan penggerak" yang bisa
melahirkan area magnet yang
bisa mendorong bumi untuk
berputar pada porosnya.
Kemudian gerak perputaran bumi
ini dalam hal cepat atau
lambatnya seiring dengan daya
intensitas daya matahari.
Atas dasar ini pula posisi dan arah
kutub utara bergantung. Telah
diadakan penelitian bahwa kutub
magnet bumi hingga tahun 1970
bergerak dengan kecepatan tidak
lebih dari 10 km dalam setahun,
akan tetapi pada tahun-tahun
terakhir ini kecepatan tersebut
bertambah hingga 40 km dalam
setahun.
Bahkan pada tahun 2001 kutub
magnet bumi bergeser dari
tempatnya hingga mencapai jarak
200 km dalam sekali gerak. Ini
berarti bumi dengan pengaruh
daya magnet tersebut
mengakibatkan dua kutub
magnet bergantian tempat.
Artinya bahwa "gerak"
perputaran bumi akan mengarah
pada arah yang berlawanan.
Ketika itu matahari akan terbit
(keluar) dari Barat.
Ilmu pengetahuan dan informasi
seperti ini tidak didapati Demitri
dalam buku-buku atau didengar
dari manapun, akan tetapi ia
memperoleh kesimpulan tersebut
dari hasil riset dan percobaan
serta penelitian.
Ketika ia menelaah kitab-kitab
samawi lintas agama, ia tidak
mendapatkan satupun petunjuk
kepada informasi tersebut selain
dari Islam. Ia mendapati informasi
tersebut dari sebuah hadis yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah,
bahwasanya Rasulullah saw
bersabda, "Siapa yang bertaubat
sebelum matahari terbit dari
Barat, maka Allah akan menerima
taubatnya."
4. Dr.Fidelma O’Leary,
menemukan rahasia sujud
dalam salat
Dr Fidelma, ahli neurologi asal
Amerika Serikat mendapat
hidayah saat melakukan kajian
terhadap saraf otak manusia.
Ketika melakukan penelitian, ia
menemukan beberapa urat saraf
di dalam otak manusia yang tidak
dimasuki darah. Padahal setiap
inci otak manusia memerlukan
suplai darah yang cukup agar
dapat berfungsi secara normal.
Penasaran dengan penemuannya,
ia mencoba mengkaji lebih serius.
Setelah memakan waktu lama,
penelitiannya pun tidak sia-sia.
Akhirnya dia menemukan bahwa
ternyata darah tidak akan
memasuki urat saraf di dalam
otak manusia secara sempurna
kecuali ketika seseorang tersebut
melakukan sujud dalam salat.
Artinya, kalau manusia tidak
menunaikan ibadah shalat, otak
tidak dapat menerima darah yang
secukupnya untuk berfungsi
secara normal.
Rupanya memang urat saraf
dalam otak tersebut hanya
memerlukan darah untuk
beberapa saat tertentu saja. Ini
artinya darah akan memasuki
bagian urat otak dengan
mengikuti waktu salat.
Dengan kata lain, sujud yang
tumakninah dan kontinyu dapat
memacu kecerdasan. Karena
posisi sujud akan mengalirkan
darah yang kaya oksigen secara
maksimal dari jantung ke otak.
Aliran ini berpengaruh pada daya
pikir seseorang.
Setelah penelitian mengejutkan
tersebut, Fidelma mencari tahu
tentang Islam melalui buku-buku
Islam dan diskusi dengan rekan-
rekan muslimnya. Setelah
mempelajari dan
mendiskusikannya, ia malah
merasa bahwa ajaran Islam
sangat logis. Hatinya begitu
tenang ketika mengkaji dan
menyelami agama samawi ini.
5. Profesor William, menemukan
tumbuhan yang bertasbih
Sebuah majalah sains terkenal,
Journal of Plant Molecular
Biologies, mengungkapkan hasil
penelitian yang dilakukan sebuah
tim ilmuwan Amerika Serikat
tentang suara halus yang tidak
bisa didengar oleh telinga biasa
(ulstrasonik), yang keluar dari
tumbuhan. Suara tersebut
berhasil disimpan dan direkam
menggunakan alat perekam
canggih.
Dari alat perekam itu, getaran
ultrasonik kemudian diubah
menjadi menjadi gelombang
elektrik optik yang dapat
ditampilkan ke layar monitor.
Dengan teknologi ini, getaran
ultrasonik tersebut dapat dibaca
dan dipahami, karena suara yang
terekam menjadi terlihat pada
layar monitor dalam bentuk
rangkaian garis.
Para ilmuwan ini lalu membawa
hasil penemuan mereka ke
hadapan tim peneliti Inggris di
mana salah seorangnya adalah
peneliti muslim.
Yang mengejutkan, getaran halus
ultrasonik yang tertransfer dari
alat perekam menggambarkan
garis-garis yang membentuk
lafadz Allah dalam layar. Para
ilmuwan Inggris ini lantas
terkagum-kagum dengan apa
yang mereka saksikan.
Peniliti muslim ini lalu
mengatakan jika temuan tersebut
sesuai dengan keyakinan kaum
muslimin sejak 1400 tahun yang
lalu. Para ilmuwan AS dan tim
peneliti Inggris yang mendengar
ucapan itu lalu memintanya untuk
menjelaskan lebih dalam maksud
yang dikatakannya.
Sang peneliti muslim kemudian
membaca ayat dalam Alquran
yang berbunyi:
"Bertasbih kepada-Nya langit yang
tujuh, dan bumi (juga), dan segala
yang ada di dalamnya. Dan tidak
ada suatu pun melainkan
bertasbih dengan memuji-Nya,
tetapi kamu tidak mengerti tasbih
mereka. Sesungguhnya Dia adalah
Maha Penyantun, lagi Maha
Pengampun," (QS Isra: 44).
Setelah menjelaskan tentang Islam
dan ayat tersebut, sang peneliti
muslim itu memberikan hadiah
berupa mushaf Alquran dan
terjemahanya kepada Profesor
William, salah satu anggota tim
peneliti Inggris.
Selang beberapa hari setelah
peristwa itu, Profesor William
berceramah di Universitas
Carnegie Mellon. Ia mengatakan:
"Dalam hidupku, aku belum
pernah menemukan fenomena
semacam ini selama 30 tahun
menekuni pekerjaan ini, dan tidak
ada seorang ilmuwan pun dari
mereka yang melakukan
pengkajian yang sanggup
menafsirkan apa makna dari
fenomena ini. Begitu pula tidak
pernah ditemukan kejadian alam
yang bisa menafsirinya. Akan
tetapi, satu-satunya tafsir yang
bisa kita temukan adalah dalam
Alquran. Hal ini tidak memberikan
pilihan lain buatku selain
mengucapkan Syahadatain,"
demikian ungkapan William.
Demikian artikel ini admin post
kan, semoga dapat di ambil
hikmah dan bermanfaat...
Wassalaamu'alaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar